Kisah Bocah-Bocah Bernyali! Bertaruh Nyawa Ke Sekolah Dengan Menuruni Tebing Setinggi 1.400 Meter - Lowongan Kerja Terbaru -->
 Mereka harus bertaruh nyawa kalau akan berangkat ke sekolah mereka Kisah Bocah-bocah Bernyali! Bertaruh Nyawa ke Sekolah dengan Menuruni Tebing Setinggi 1.400 Meter

Kisah Bocah-Bocah Bernyali! Bertaruh Nyawa Ke Sekolah Dengan Menuruni Tebing Setinggi 1.400 Meter

Bocah-bocah yang tinggal di desa Atule'er provinsi Sichuan China, Mereka harus bertaruh nyawa kalau akan berangkat ke sekolah mereka.


Advertise

Mereka harus menuruni sebuah tebing yang mempunyai tinggi kurang lebih 1400 meter atau 800 meter dari permukaan tanah, Mereka hanya menggunakan tangga yang terbuat dari pohon anggur untuk jalur mereka.

 Mereka harus bertaruh nyawa kalau akan berangkat ke sekolah mereka Kisah Bocah-bocah Bernyali! Bertaruh Nyawa ke Sekolah dengan Menuruni Tebing Setinggi 1.400 Meter

Desa tempat tinggal mereka yakni desa Atule'er memang di sebut sebagai desa tebing alasannya lokasi desa ini berada di atas sebuah tebing. Desa ini hanya di diami oleh 72 kepala rumah tangga dengan saluran yang sangat susah untuk menuju ke sana.

Jangan tanyakan alat transportasi, jalan setapak saja untuk menuju kesana bisa di bilang tak ada.

Para penduduk desa ini harus mendaki 17 tangga dari pohon anggur yang terpasang di tebing kalau mereka ingin pergi menuju dunia luar.

Advertise


Ada sekitar 15 anak yang berusia antara 6 hingga 15 tahun warga desa Atule'er yang menuntut ilmu di sekolah yang berada di kaki gunung.

Tiap dua ahad mereka harus bertaruh nyawa dengan memanjat tangga pada tebing tersebut, tangga ini pernah menelan korban jiwa.

Seperti kita lihat pada gambar di atas mereka memanjat tangga tanpa menggunakan alat pengaman apapun sambil menggendong tas punggung mereka, Mereka biasanya akan di dampingi oleh orang bau tanah yang mengawal mereka secara bergiliran dikala menuruni tangga.

 Mereka harus bertaruh nyawa kalau akan berangkat ke sekolah mereka Kisah Bocah-bocah Bernyali! Bertaruh Nyawa ke Sekolah dengan Menuruni Tebing Setinggi 1.400 Meter

Untuk mendaki tebing orang remaja membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam sedangkan dikala mereka urun membutuhkan waktu 1 jam.

Sebetulnya pernah di berdiri kereta kabel yang mempunyai kegunaan menghubungkan desa ini dan tempat di kaki gunung. Tetapi di robohkan di karenakan warga tidak bisa membayar listrik untuk mengoperasikan kereta tersebut.

Pemerintah di sana juga belum mengganti tangga dari pohon anggur ini dengan baja di karenakan persoalaan keuangan atau dana.

Baca juga : Dua Bocah Desa dari Pati Jawa Tengah Membuat Dunia Tercengang dengan Temuannya Bahan Baku Pesawat dari Batang pisang

sumber : tribunnews